Kamis, 12 April 2018

Big Mac,Bukan Sekedar Burger Biasa
Big Mac? Itu lho, burger yang besar sekali yang hanya terdapat di McDonald. Banyak sekali yang menyukai burger ini, karena ukurannya yang besar yang hanya dengan makan satu porsi pun sudah bisa membuat perut langsung mengembang. Hehe. Saya sendiri sangat suka dengan Big Mac. Saya memang sangat suka burger dari saya kecil, dan dari dulu Big Mac sudah menjadi favorit saya dari dulu karena ukurannya yang besar. Tapi jangan sering-sering beli ya, karena tidak bagus untuk kesehatan. Saya sampai harus nelan ludah tiap kali saya melewati McDonald, karena saya tahan-tahan untuk tidak sering-sering beli burger. Mungkin dalam sebulan saya hanya satu atau dua kali saja beli burger. Beberapa hari yang lalu, saya ngobrol-ngobrol dengan seorang teman saya. Salah satu obrolan kita adalah tentang burger. Jadi, pada saat itu kami berdua benar-benar lagi ingin sekali makan burger. Tetapi kami terlanjur makan di sebuah restoran Jepang yang pastinya tidak menyediakan burger, yang membuat kami terpaksa menahan keinginan untuk beli burger. Nah, di sela-sela perbincangan kami tentang burger, teman saya itu bertanya, "lo mau tau enggak cara paling gampang untuk tau tentang kesejahteraan penduduk suatu negara?". Kemudian saya jawab, "Apaan emang?". Dan teman saya menjawab, "liat aja harga Big Mac di setiap negara, gampang kan?". Wih, saya baru sadar! Dan ternyata memang benar setelah saya cek di internet. Bahkan The Economist sudah menggunakan metode index Big Mac, untuk mengukur Purchasing Power Parity di suatu negara sejak September 1986. Jadi begini, Big Mac itu adalah burger yang pasti ada di seluruh McDonald yang tersebar di 120 negara. Coba saja cek, pasti ada menu Big Mac. Big Mac di seluruh McDonald di dunia, mempunyai standarisasi yang sama dari pemilihan bahan baku dan proses pembuatan. Kecuali di beberapa negara seperti India, mereka tidak menggunakan daging sapi, tetapi daging ayam karena sapi disana dianggap suci. Nah, dengan membandingkan harga Big Mac di setiap negara, kita bisa mengetahui daya beli masyarakat terhadap suatu produk melalui Big Mac, sekaligus mengetahui tingkat kesejahteran masyarakat setempat. Misal nih, harga Big Mac di Indonesia seharga USD 2.04, dan harga Big Mac di Singapura adalah USD 2.92 (sumber: The Economist tahun 2008). Nah, harga Big Mac di Singapura lebih mahal daripada harga Big Mac di Indonesia. Ini berarti daya beli orang Singapura lebih tinggi di bandingkan Indonesia, dan Singapura lebih makmur dibandingkan Indonesia. Tidak mungkin McDonald mematok harga tinggi kalau tingkat kemakmuran negara tersebut rendah. Perbandingan lainnya nih, harga Big Mac di Jepang adalah USD 2.62 dan harga Big Mac di Korea Selatan adalah USD 3.14, ini menunjukan bahwa daya beli masyarakat Korea Selatan lebih besar daripada Jepang. Itu simpelnya. Menariknya, sudah dilakukan survey untuk melihat tingkat kesejahteraan sebuah negara dengan cara melihat berapa waktu yang dibutuhkan oleh seseorang dalam bekerja, untuk bisa membeli sebuah Big Mac yang di terbitkan oleh The Economist tahun 2003. Kalau yang ini lebih rumit. Di Indonesia, dibutuhkan 74 menit bekerja untuk bisa membeli Big Mac, dengan perhitungan pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia dalam satu jam adalah USD 1.50 dan harga Big Mac pada saat itu adalah USD 1.84. Bandingkan dengan di negara asalnya, yaitu Amerika Serikat, yang hanya dibutuhkan waktu 11 menit bekerja untuk membeli Big Mac, dengan perhitungan pendapatan rata-rata masyarakat Amerika Serikat per jamnya pada saat itu USD 14.30 dan harga Big Mac disana pada saat itu adalah USD 2.71. Ini menunjukan bahwa Amerika Serikat jauh lebih makmur dibandingkan dengan Indonesia. Untuk perbandingan lagi, saya ambil Thailand. Dibutuhkan waktu 49 menit bekerja di Thailand, untuk bisa membeli Big Mac, dengan pendapatan rata-rata per jamnya adalah USD 1.70 dan harga Big Mac di sana pada saat itu adalah USD 1.38. Nah, ini menunjukan bahwa Thailand masih lebih makmur daripada Indonesia. Nah, jadi ternyata sebuah burger pun ternyata bisa mempunyai efek penting di bidang ekonomi. Saya baru sadar bahwa dari sebuah burger, terdapat banyak sekali sisi-sisi negara lain yang dapat kita lihat. Sesuatu yang sama sekali tidak kita sangka-sangka sebelumnya, yang ternyata membawa efek besar. Big Mac, bukan sekedar burger biasa. Hehe. Regards, Sita.



https://www.kompasiana.com/sitanindyaswari/big-mac-bukan-sekedar-burger-biasa_550de1e4813311c32cbc603d

Big Mac,Bukan Sekedar Burger Biasa Big Mac? Itu lho, burger yang besar sekali yang hanya terdapat di McDonald. Banyak sekali yang menyukai ...